Minggu, 24 Juni 2018

ANALISIS PUISI IBU KARYA D. ZAWAWI IMRON


ANALISIS PUISI IBU
KARYA D. ZAWAWI IMRON

A.    Biografi penulis

Zawawi Imron lahir di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Beliau mulai terkenal dalam percaturan sastra Indonesia sejak Temu Penyair 10 Kota di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tahun 1982.
Sejak tamat Sekolah Rakyat, beliau melanjutkan pendidikannya di Pesantren Lambicabbi, Gapura, Semenep. Kumpulan sajaknya Bulan Tertusuk Ilallang mengilhami Sutradara Garin Nugroho untuk membuat film layar perak Bulan Tertusuk Ilallang. Kumpulan sajaknya Nenek Moyangku Airmata terpilih sebagai buku puisi terbaik dengan mendapat hadiah Yayasan Buku Utama pada 1985.
Pada tahun 2012 beliau menerima penghargaan “The S.E.A Write Award” di Bangkok Thailand, The S.E.A. Write Award adalah penghargaan yang diberikan keluarga kerajaan Thailand untuk para penulis di kawasan ASEAN.Selain itu pada tahun 2012, di bulan Juli, beliau juga meluncurkan buku puisinya yang berjudul “Mata Badik Mata Puisi” di Makassar, kumpulan puisinya ini berisi tentang Bugis dan Makassar.

B.     Teks Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imran

Ibu
Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mataair airmatamu Ibu, yang tetap lancar mengalir
Bila aku merantau
sedap susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayan siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
Ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
Saat bunga kembang menyerembak bau sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Aku menangguk meskipun kurang mengerti
Bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
Kalau aku ikut ujian lalu di tanya tentang pahlawan
namamu, Ibu, yang kusebut paling dahulu
Engkau ibu dan aku anakmu
Bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
Sesekali datang padaku
Menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku.

http://Salmanirisma28.blogspot.com/.2015/11/Puisi Karya Sastrawan Indonesia.html.



C.    Makna Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imran

Puisi Ibu karya D.Zawawi Imron mengambarkan seorang anak yang ingin merantau. Dia membayangkan bagaimana hidup jauh dari Ibu tercintanya. Bagaimana Ibunya harus hidup seorang diri setelah kepergiaannya merantau ke tempat yang baru dan asing. DIa yakin bahwa, jika dia pergi air mata Ibunya menetes disetiap langkahnya, air mata kasih sayang seorang Ibu.
Bila sang anak merantau  jauh maka dia akan merindukan hangat kasih sayang yang diberikan seorang Ibu . Mengingat setiap waktu yang telah di laluinya bersama Ibu. Kenakalan yang sering merepotkan Ibu. Di dalam hati tumbuh sebiji pohon lontar yang berkulit keras namun, memiliki rasa yang manis di tumbuhi putik yang berisi butiran-butiran bunga artinya terdapat sedikit harapan, kebahagiaan, dan kebanggaan di hati Ibu ketika dia melihat anaknya sukses. kesuksesan seorang anak adalah impian semua Ibu yang ada di dunia ini. Meskipun, di dalam hati terselip kesedihan karena, walau seberpa besar usaha anak untuk membahagiakan Ibunya tidak dapat membalas jasa-jasa yang telah diberikan oleh Ibu.
Ibu  adalah tempat berlindung dan tempat mendapatkan ketenangan jiwa. Kasih sayang yang tulus tercurahkan dalam bentuk ucapan atau pun belaian tanggan yang halus seperti sutra yang membelai rambutku penuh dengan cinta. Ibu salalu  meletakkan kepalaku di pangkuannya dan bau harum kasih dan cintanya ketika mengecup keningku.
Ibu menunjukkan jalan kehidupan bahwa, di atas terdapat langit yang begitu luas dan bumi yang sebagai tempat manusia untuk hidup. Nasihat yang memiliki arti begitu dalam. Namun, aku kurang memahami apa yang ingin disampaikan Ibu. Aku hanya mengangguk mendengar nasihat Ibu.
Kasih Ibu begitu dalam ibarat samudra. Kasihnya dalam seperti lautan yang ombaknya memberikan keteduhan bagi siapapun yang mendengarnya artinya, setiap nasihat dan ucapannya membawa keteduhan jiwa bagi anaknya. Ibu ibaratkan air yang mampu menyucikan anaknya.  Keindahan wajah seorang Ibu seperti mutiara yang tersimpan di dalam kerang yang besar dan bersinar ketika kerang itu dibuka. Jika aku ditanya siapa pahlawan yang sangat kau hormati maka jawabannya adalah Ibu.
Engkau adalah seorang Ibu dan akau anakmu, anak yang lahir dari rahimmu, aku adalah bagian dari jiwaku. Jika aku berlayar dan angina bertiup dari arah haluan kapal (berlawanan arah) artinya, jika seorang anak memilih jalan yang salah maka, Ibu adalah orang yang telah dikirim Tuhan untuk membimbingku. Ibu adalah seorang bidadari yang berselendang pelangi. Wanita cantik yang memancarkan cahaya di wajahnya. Ibu meminta anakknya untuk menulis takdir dan masa depannya.

D.    Kelebihan

Puisi Ibu karya D. Zawawi Imran memiliki makna yang dalam apabila dikupas secara mendalam. Bahasa yang digunakan sangat indah dan penuh dengan nilai pendidikan.



1 komentar:

ANALISIS PUISI IBU KARYA D. ZAWAWI IMRON

ANALISIS PUISI IBU KARYA D. ZAWAWI IMRON A.     Biografi penulis Zawawi Imron lahir di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, ...