ANALISIS PUISI IBU
KARYA D. ZAWAWI IMRON
A.
Biografi penulis
Zawawi Imron lahir di desa
Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Beliau mulai terkenal dalam percaturan sastra
Indonesia sejak Temu Penyair 10 Kota di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada
tahun 1982.
Sejak tamat Sekolah Rakyat,
beliau melanjutkan pendidikannya di Pesantren Lambicabbi, Gapura, Semenep.
Kumpulan sajaknya Bulan Tertusuk Ilallang mengilhami Sutradara Garin Nugroho
untuk membuat film layar perak Bulan Tertusuk Ilallang. Kumpulan sajaknya Nenek
Moyangku Airmata terpilih sebagai buku puisi terbaik dengan mendapat hadiah
Yayasan Buku Utama pada 1985.
Pada tahun 2012 beliau menerima
penghargaan “The S.E.A Write Award” di Bangkok Thailand, The S.E.A. Write Award
adalah penghargaan yang diberikan keluarga kerajaan Thailand untuk para penulis
di kawasan ASEAN.Selain itu pada tahun 2012, di bulan Juli, beliau juga
meluncurkan buku puisinya yang berjudul “Mata Badik Mata Puisi” di Makassar,
kumpulan puisinya ini berisi tentang Bugis dan Makassar.
B.
Teks Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imran
Ibu
Kalau
aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur
kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya
mataair airmatamu Ibu, yang tetap lancar mengalir
Bila
aku merantau
sedap
susumu dan ronta kenakalanku
di
hati ada mayan siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran
hutangku padamu tak kuasa kubayar
Ibu
adalah gua pertapaanku
dan
ibulah yang meletakkan aku di sini
Saat
bunga kembang menyerembak bau sayang
Ibu
menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Aku
menangguk meskipun kurang mengerti
Bila
kasihmu ibarat samudera
sempit
lautan teduh
tempatku
mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku
berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan,
mutiara dan kembang laut semua bagiku
Kalau
aku ikut ujian lalu di tanya tentang pahlawan
namamu,
Ibu, yang kusebut paling dahulu
Engkau
ibu dan aku anakmu
Bila
aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan
yang ibu tunjukkan telah kukenal
Ibulah
itu bidadari yang berselendang bianglala
Sesekali
datang padaku
Menyuruhku
menulis langit biru
dengan
sajakku.
http://Salmanirisma28.blogspot.com/.2015/11/Puisi Karya Sastrawan Indonesia.html.
C.
Makna Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imran
Puisi Ibu karya D.Zawawi Imron mengambarkan seorang
anak yang ingin merantau. Dia membayangkan bagaimana hidup jauh dari Ibu
tercintanya. Bagaimana Ibunya harus hidup seorang diri setelah kepergiaannya
merantau ke tempat yang baru dan asing. DIa yakin bahwa, jika dia pergi air
mata Ibunya menetes disetiap langkahnya, air mata kasih sayang seorang Ibu.
Bila sang anak merantau jauh maka dia akan merindukan hangat kasih
sayang yang diberikan seorang Ibu . Mengingat setiap waktu yang telah di
laluinya bersama Ibu. Kenakalan yang sering merepotkan Ibu. Di dalam hati
tumbuh sebiji pohon lontar yang berkulit keras namun, memiliki rasa yang manis
di tumbuhi putik yang berisi butiran-butiran bunga artinya terdapat sedikit
harapan, kebahagiaan, dan kebanggaan di hati Ibu ketika dia melihat anaknya
sukses. kesuksesan seorang anak adalah impian semua Ibu yang ada di dunia ini.
Meskipun, di dalam hati terselip kesedihan karena, walau seberpa besar usaha
anak untuk membahagiakan Ibunya tidak dapat membalas jasa-jasa yang telah
diberikan oleh Ibu.
Ibu adalah
tempat berlindung dan tempat mendapatkan ketenangan jiwa. Kasih sayang yang
tulus tercurahkan dalam bentuk ucapan atau pun belaian tanggan yang halus
seperti sutra yang membelai rambutku penuh dengan cinta. Ibu salalu meletakkan kepalaku di pangkuannya dan bau
harum kasih dan cintanya ketika mengecup keningku.
Ibu menunjukkan jalan kehidupan bahwa, di atas
terdapat langit yang begitu luas dan bumi yang sebagai tempat manusia untuk
hidup. Nasihat yang memiliki arti begitu dalam. Namun, aku kurang memahami apa
yang ingin disampaikan Ibu. Aku hanya mengangguk mendengar nasihat Ibu.
Kasih Ibu begitu dalam ibarat samudra. Kasihnya
dalam seperti lautan yang ombaknya memberikan keteduhan bagi siapapun yang
mendengarnya artinya, setiap nasihat dan ucapannya membawa keteduhan jiwa bagi
anaknya. Ibu ibaratkan air yang mampu menyucikan anaknya. Keindahan wajah seorang Ibu seperti mutiara
yang tersimpan di dalam kerang yang besar dan bersinar ketika kerang itu
dibuka. Jika aku ditanya siapa pahlawan yang sangat kau hormati maka jawabannya
adalah Ibu.
Engkau adalah seorang Ibu dan akau anakmu, anak yang
lahir dari rahimmu, aku adalah bagian dari jiwaku. Jika aku berlayar dan angina
bertiup dari arah haluan kapal (berlawanan arah) artinya, jika seorang anak
memilih jalan yang salah maka, Ibu adalah orang yang telah dikirim Tuhan untuk
membimbingku. Ibu adalah seorang bidadari yang berselendang pelangi. Wanita cantik
yang memancarkan cahaya di wajahnya. Ibu meminta anakknya untuk menulis takdir
dan masa depannya.
D.
Kelebihan
Puisi Ibu karya D. Zawawi Imran memiliki makna yang
dalam apabila dikupas secara mendalam. Bahasa yang digunakan sangat indah dan penuh
dengan nilai pendidikan.
jenis apa puisi tersebut
BalasHapus