DI BANDARA INTERNASIONAL ABU DHABI
di bawah atap
repilakasi daun-daun kurma
kulihat kau berhijab dari dahi hingga ke kaki
abayamu melindung sempurna hingga mencium tanah
di bandara internasional abu dhabi
kau pun berkaos dan celana pendek ketat melekat
urat kulitmu menyapa hingga ke pangkal paha
kulihat kau berhijab dari dahi hingga ke kaki
abayamu melindung sempurna hingga mencium tanah
di bandara internasional abu dhabi
kau pun berkaos dan celana pendek ketat melekat
urat kulitmu menyapa hingga ke pangkal paha
sambil mengunyah coklat yang manis
dirasa
menuding perhiasan emas permata
dibayar dengan komisi dari pihak
ketiga
sebagai pelicin membuka usaha
di bandara internasional abu dhabi
kau kenakan surban putih bersih
kacamata gelap pelindung matahari
lalu ganti stelan jas hitam berdasi
atau jins belel berlubang-lubang kayak ditembak
kompeni
di bandara internasional abu dhabi
saat buka seluler kau tersenyum sendiri:
temanmu
pura-pura sakit jantung dan merintih
saat mau diperiksa
komisi antikorupsi
lari ke rumah sakit bertarif mahal sekali
minta diselimuti
kain putih empuk begini
diinfus agar kayak orang mau mati
membayar pengacara
bicara tak henti-henti
dan minta cepat
pulang saat dibebaskan nanti
di bandara
internasional abu dhabi
sambil buka video
kau manggut-anggut dengan pasti
seperti sapi menyeret gerobak pedati
teman-temanmu ngotot seperti tak punya hati
ingin membubarkan
komisi antikorupsi
cari seribu alasan
untuk menembak mati
menganggap rakyat
tak ngerti kalau dibodohi
sejatinya mereka
takut diborgol masuk bui
di uni emirat ini kau datang tanpa penghalang
berdalih ziarahi bumi nabi-nabi
sambil belanja mencuci uang korupsi
mengolor waktu tak hendak pulang lagi
dengan pasti menanti putusan bebas murni
kerna pengadilan begitu murah untuk dibeli
Abu
Dhabi-Surabaya, 2017
Makna dari puisi di atas:
Makna dari puisi di atas:
Puisi di Bandara Internasional Abu Dhabi karya M. Shoim Anwar menceritakan tentang peristiwa yang telah terjadi di Bandara Abu Dhabi pada tahun 2017. Di Bandara Abu Dhabi, di bawah pohon kurma yang mempunyai daun yang sangat rimbun. Aku melihat seorang perempuan yang menutupi tubuhnya dengan baju yang panjang dan menutupi rambutnya dengan hijab.
Baju panjangmu
melindungi tubuhmu yang indah sampai ke kaki. di bandara internasional Abu
Dhabi, dia pun menggunakan kaos dan celana pendek yang ketat sehingga sebagian
tubuhnya terlihat. Sambil makan coklat dia menuding perhiasan emas, yang
dibayarnya dengan uang imbalan yang di dapat dari orang lain yakni, hasil dari
kesepakat suatu usaha atau pekerjaan.
Di bandara internasional Abu Dhabi, dia menggunakan serban atau kain
ikat kepala yang lebar yang dipakai oleh orang arab yang berwarnah putih bersih,
memakai kaca mata hitam untuk melindungi dari panasnya matahari. Setelah itu,
menggunakan stelan jas hitam dan berdasi, atau menggunakan celana jens yang
berlubang-lubang.
Di bandara internasional Abu Dhabi, saat membuka hp
dia tersenyum. Temannya pura-pura mengalami sakit jantung dan merintih
kesakitan ketika akan di periksa oleh
komisi antikorupsi. Dia dilarikan ke rumah sakit yang bagus dan mahal, dirawat
agar seperti orang sakit yang akan meninggal, menyewa pengacara untuk berbicara
di depan publik dan tempat persidangan secara terus menerus, dan meminta pulang
ketika sudah dinyatakan tidak bersalah.
Di bandara Abu Dhabi, sambil melihat berita kepalanya
ke atas dan ke bawah melihat teman-temannya bersikeras untuk menghapuskan
komisi anti korupsi, mencari cara untuk menyerang dan memprofokasi rakyat agar
tidak dihukum dan masuk penjara.
Di Uni Emirat ini dia datang tanpa ada penghalang,
mencari alasan berziarah di bumi nabi-nabi, sambil belanja dengan menggunakan
uang haramnya, memperlambat waktu untuk pulang, dan menanti keputusan yang
membebaskannya dari jeratan hukum karena, pengadilan telah dibayar untuk
membebaskannya dari jeratan hukum.
Kritik: puisi ini dapat membuka pengetahuan kita tentang,
bagaimana koruptor bertindak untuk mewujudkan semua keinginanya.
Simpulan: puisi di bandara Abu Dhabi karya Shoim Anwar,
mengambaran bagaimana para koruptor membebaskan dirinya dari jeratan hukum.
Satu persatu konspirasi di susun untuk dapat mewujudkan semua keinginannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar