KRITIK
SASTRA PADA CERPEN PERAMPOK
A. SinopsisCerpen
Perampok
Seorang
perampok telah ditangkap tadi malam.
Perampok tersebut telah mencoreng nama baik keluarga sehigga, dia tidak lagi
diangap anak oleh orang tuanya. Aku atau tokoh utama dalam cerpen itu mengetahui
benar bagaimana jalan hidup keluarga tersebut. Tokoh utama dalam cerita
tersebut bersikukuh bahwa, perampok tersebut adalah anak dari seorang yang ia
kenal. Namun, mereka tidak mau mengakui bahwa perampok itu adalah anaknya.
Kesaksiaannya tidak goyah walaupun mereka bersikeras mengelaknya. Keluarga
tersebut tidak terima bahwa, mereka dituduh sebagai keluarga perampok tersebut.
Sehingga, mereka terus berkelak agar bisa menutupi kebohongannya.
Perampok
dan gerombolannya telah merampok dolog, yakni gudang penyimpanan makanan
rakyat. Gudang tersebut telah diacak-acak dan isinya dikuras habis. Awalnya
warga takut untuk melawan perampok tersebut namun, karena merasa kesal dengan
perbuatan perampok tersebut yang tega menguras isi dolog warga. Akhirnya warga
melawan perampok dan segerombolannya. Di antara segerombolan perampok tersebut
salah satunya telah tertangkap oleh warga. Salah seorang warga meminta agar
perampok yang tertangkap tersebut dibunuh, Namun, salah seorang warga berusaha
menjelaskan bahwa, cara itu tidaklah benar dengan tertangkapnya perampok itu
semua warga dapat memperoleh informasi tentang motif perampokan di dolog.
Perampok
itu terkapar di tanah dengan tubuh yang tidak berdaya lagi. Dan akhirnya
perampok itu di bawah ke rumah kepala desa setempat. Sesampai di rumah kepala
desa, kepala desa itu meminta agar warga meninggalkan perampok tersebut di
rumahnya karena kepala desa berjanji akan membawahnya ke kantor polisi.
Tokoh
utama dalam cerpen tersebut tetap bersikukuh bahwa, perampok tersebut adalah
anak dari kepala desa. Karena dia melihat bekas bacokan memanjang di lengan
perampok tersebut. Akhirnya semua warga kembali pulang ke rumah masing-masing
setelah perampok tersebut di bawah oleh polisi. Namun, seseorang telah
memecahkan kaca jendela dari tokoh utama. Dia berfikir bahwa, itu adalah
perbuatan dari anak kepala desa tersebut. Peristiwa yang sama telah terjadi,
yakni keadilan dapat dibeli dengan uang.
B. Kelemahan
dan kelebihan
1)
Kelemahan
a.
Pada cerpen perampok
tidak ditunjukkan di mana peristiwa itu terjadi atau latar/setting masing
kurang jelas.
b.
Pada awal cerpen tersebut
tidak dijelaskan mengapa tiba-tiba terjadi perampokan di gudang/dolog milik
warga.
2)
Kelebihan
a.
Banyak sekali pelajaran
yang dapat dipetik dari cerpen perampok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar