Selasa, 05 Juni 2018

KRITIK SASTRA PADA CERPEN PERAMPOK



KRITIK SASTRA PADA CERPEN PERAMPOK

A.      SinopsisCerpen  Perampok

Seorang perampok  telah ditangkap tadi malam. Perampok tersebut telah mencoreng nama baik keluarga sehigga, dia tidak lagi diangap anak oleh orang tuanya. Aku atau tokoh utama dalam cerpen itu mengetahui benar bagaimana jalan hidup keluarga tersebut. Tokoh utama dalam cerita tersebut bersikukuh bahwa, perampok tersebut adalah anak dari seorang yang ia kenal. Namun, mereka tidak mau mengakui bahwa perampok itu adalah anaknya. Kesaksiaannya tidak goyah walaupun mereka bersikeras mengelaknya. Keluarga tersebut tidak terima bahwa, mereka dituduh sebagai keluarga perampok tersebut. Sehingga, mereka terus berkelak agar bisa menutupi kebohongannya.

Perampok dan gerombolannya telah merampok dolog, yakni gudang penyimpanan makanan rakyat. Gudang tersebut telah diacak-acak dan isinya dikuras habis. Awalnya warga takut untuk melawan perampok tersebut namun, karena merasa kesal dengan perbuatan perampok tersebut yang tega menguras isi dolog warga. Akhirnya warga melawan perampok dan segerombolannya. Di antara segerombolan perampok tersebut salah satunya telah tertangkap oleh warga. Salah seorang warga meminta agar perampok yang tertangkap tersebut dibunuh, Namun, salah seorang warga berusaha menjelaskan bahwa, cara itu tidaklah benar dengan tertangkapnya perampok itu semua warga dapat memperoleh informasi tentang motif perampokan di dolog.

Perampok itu terkapar di tanah dengan tubuh yang tidak berdaya lagi. Dan akhirnya perampok itu di bawah ke rumah kepala desa setempat. Sesampai di rumah kepala desa, kepala desa itu meminta agar warga meninggalkan perampok tersebut di rumahnya karena kepala desa berjanji akan membawahnya ke kantor polisi.

Tokoh utama dalam cerpen tersebut tetap bersikukuh bahwa, perampok tersebut adalah anak dari kepala desa. Karena dia melihat bekas bacokan memanjang di lengan perampok tersebut. Akhirnya semua warga kembali pulang ke rumah masing-masing setelah perampok tersebut di bawah oleh polisi. Namun, seseorang telah memecahkan kaca jendela dari tokoh utama. Dia berfikir bahwa, itu adalah perbuatan dari anak kepala desa tersebut. Peristiwa yang sama telah terjadi, yakni keadilan dapat dibeli dengan uang.

B.       Kelemahan dan kelebihan
1)        Kelemahan
a.         Pada cerpen perampok tidak ditunjukkan di mana peristiwa itu terjadi atau latar/setting masing kurang jelas.
b.        Pada awal cerpen tersebut tidak dijelaskan mengapa tiba-tiba terjadi perampokan di gudang/dolog milik warga.
2)        Kelebihan
a.         Banyak sekali pelajaran yang dapat dipetik dari cerpen perampok





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANALISIS PUISI IBU KARYA D. ZAWAWI IMRON

ANALISIS PUISI IBU KARYA D. ZAWAWI IMRON A.     Biografi penulis Zawawi Imron lahir di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, ...